Senin, 24 Oktober 2011

Sebungkus Doa

Dalam diam perjalanan malam, 
relung hatiku diketuk oleh sepi membawa sebungkus arti doa untukku.
Katanya, sepi biasa membawa bingkisan untuk di tanak dalam hati. 
Dan kali ini sebungkus doa tlah sampai di singgahsana relung hatiku.

Kuletakan sebungkus doa dalam wadah hatiku yang paling dalam
Berharap pagi akan membuatnya menjadi jawaban dari pemilik jiwa.
Entah...entah apa yang kelak terjadi pada sebungkus doa di pagi hari.

Dalam pejam kubuka bungkus doaku
Mencoba masuk tiap sisi-sisinya
Agar kuyakin bungkus doaku akan membawa nikmat dalam jiwa

Masih dalam pejam, bulir kristal menitik dibalik mata sendu
Relung hati tiba-tiba menggema
Ia lantangkan dalam hati bahwa ia ikhlas dengan rencanaNya.

kaskus.us
Segenap buncahan kristal menitik semakin basah
Karena ikut terseret dalam gema relung hati.
Ya..aku pun.. aku pun ikhlas, jerit jiwa.

Larut dan semakin larut dalam hening hingga pagi menjelang.
Sebungkus doa membumbung tinggi di langitNya.
Kuhanya bisa tatap dari kejauhan jendala hati ini.
Harapku ia kembali lewat tetesan hujan berpelangi, bukan dengan petir yang menyambar.

Sebungkus doa sampai di pangkuanNya
Serta merta hembusan angin rindu menjelma menjadi rintik hujan berpelangi.
Inikah sebungkus doaku? Namun tak mampu ku gapai rintik itu, 
Lalu dengan apa ia kutadah?

Mungkin ku harus mencari wadah hati dengan hiasan ikhlas
Dan berlindung di balik payung syukur nikmat
Kugapai wadah hatiku dengan peluh di dahi 
tuk bisa bawa rintik doa itu masuk dalam relung hatiku.

Ya.. janjiku akan kupenuhi wadah itu di bawah payung syukur
Sambil bersujud karena sebungkus doaku kembali dalam rintik berpelangi..
Terima Kasih Ya Rabb.. Terima Kasih sepi..
Kau bawa sebungkus arti doa untukku..



-kala doa menjadi nyata namun penuh bulir peluh syukur-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

I'm fine

 You'll be fine.. You'll be fine.. You'll be fine.. it's time to go.. you don't need to excused or say good bye..