Kamis, 22 Desember 2011

Ibu..

Ibu...
Satu kata yang begitu kita menyebutnya rasa hati ini begitu damai..
Dan langsung saja memori berlari kencang menuju masa lampau..
Dimana Ibu tak pernah lelah untuk menunggu disamping kita saat kita jatuh sakit..
Dimana Ibu tak pernah mengeluh betapa perihnya jari yang terluka saat memotong sayuran untuk kita makan..
Dimana Ibu tak pernah berhenti memanjatkan doa di tiap malam-malamnya..


Ibu...
Satu wajah penuh kerut terbayang saat kita memanggilnya..
Rangkaian saat-saat indah kembali diputarkan dalam alunan memori..
Dimana Ibu adalah yang pertama memberikan kecupan di sudut lelap kita..
Dimana Ibu adalah yang pertama tersenyum saat melihat prestasi kita..
Dimana Ibu adalah yang pertama menitikkan air mata saat melihat kita jatuh dalam kesalahan..


Ibu...
Satu kehangatan yang memenuhi relung-relung dingin dalam jiwa..
Dan bulir bening mengalir saat suka duka bersamanya kembali terurai..
Dimana Ibu menyimpan memori indah tingkah laku kita yang lucu..
Dimana Ibu menyimpan harapan indah untuk kita wujudkan..
Dimana Ibu menyimpan energi utuhnya untuk membuat hidup kita bahagia..


Terima Kasih Ibu..
Terima Kasih untuk segalanya..


Muach.. We Love U Mom..




-Happy Mother's Day-

Selasa, 20 Desember 2011

Do Your Best

Dua hari lalu tepat 24 tahun aku berada dibumi ini. Apa aja yang udah aku lakuin yaa?
Apakah sudah banyak berarti dan bermanfaat bagi orang lain? ataukah malah sering menyusahkan orang lain? Harusnya muhasabah diri gak hanya dilakuin pada moment pertambahan tahun aja, baiknya sih sebelum tidur, sehingga ketika bangun kita punya energi lebih untuk berbuat yang lebih baik lagi dari hari yang lalu. 
Bicara soal berulang tahun, sering kali dikaitkan dengan 'make a wish'. Dan tahun ini apa 'wishes' ku? hmmm..simple. Do the best! yaa..lakukan yang terbaik yang aku bisa. Dan ketika semua pekerjaan kita niatkan untuk melakukan yang terbaik, insyaAllah apa yang kita kerjakan sudah mendapat point plus dimata Allah SWT yakni melakukan seikhlas mungkin sehingga jika suatu saat diakhir hasilnya adalah tidak sesuai harapan, paling tidak aku sudah berusaha Do The Best! Do The Best memang identik dengan kesempurnaan. Tapi sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT, namuuuun menuju sempurna itu sah sah saja dilakukan.  

Dan gimana jadinya kalo kita udah Do The Best tapi ternyata malah mendapat ejekan, hinaan, atau apalah yang bikin hati kita jadi hot hot pop kalo ngedengernya?
Kalo kata orang bijak c.... Hinaan dan ejekan itu adalah cara orang lain menghargai kita. Kok bisa???? Ya iya dunk, karena dengan hinaan dan ejekan itu kita kan jadi berpikir kenapa dia bisa bilang begitu dan buntut2nya kita jadi introspeksi dengan yang udah kita lakukan, dan itu artinya secara ga langsung dia malah menjadi cermin kita yang 'berbicara' bahwa "noh, masih ada noda di pekerjaan kamu!!!", dan well kita tinggal bersihkan noda itu sehingga pekerjaan kita jadi lebih kinclooong.. Hahay.. mere2? gak perlu laa..buang2 energi sajah. 

Hmm blogger2..tercintaaahh.. intinya adalah..
Do Your Best saja laaa.. Yuk mari...



Senin, 24 Oktober 2011

Sebungkus Doa

Dalam diam perjalanan malam, 
relung hatiku diketuk oleh sepi membawa sebungkus arti doa untukku.
Katanya, sepi biasa membawa bingkisan untuk di tanak dalam hati. 
Dan kali ini sebungkus doa tlah sampai di singgahsana relung hatiku.

Kuletakan sebungkus doa dalam wadah hatiku yang paling dalam
Berharap pagi akan membuatnya menjadi jawaban dari pemilik jiwa.
Entah...entah apa yang kelak terjadi pada sebungkus doa di pagi hari.

Dalam pejam kubuka bungkus doaku
Mencoba masuk tiap sisi-sisinya
Agar kuyakin bungkus doaku akan membawa nikmat dalam jiwa

Masih dalam pejam, bulir kristal menitik dibalik mata sendu
Relung hati tiba-tiba menggema
Ia lantangkan dalam hati bahwa ia ikhlas dengan rencanaNya.

kaskus.us
Segenap buncahan kristal menitik semakin basah
Karena ikut terseret dalam gema relung hati.
Ya..aku pun.. aku pun ikhlas, jerit jiwa.

Larut dan semakin larut dalam hening hingga pagi menjelang.
Sebungkus doa membumbung tinggi di langitNya.
Kuhanya bisa tatap dari kejauhan jendala hati ini.
Harapku ia kembali lewat tetesan hujan berpelangi, bukan dengan petir yang menyambar.

Sebungkus doa sampai di pangkuanNya
Serta merta hembusan angin rindu menjelma menjadi rintik hujan berpelangi.
Inikah sebungkus doaku? Namun tak mampu ku gapai rintik itu, 
Lalu dengan apa ia kutadah?

Mungkin ku harus mencari wadah hati dengan hiasan ikhlas
Dan berlindung di balik payung syukur nikmat
Kugapai wadah hatiku dengan peluh di dahi 
tuk bisa bawa rintik doa itu masuk dalam relung hatiku.

Ya.. janjiku akan kupenuhi wadah itu di bawah payung syukur
Sambil bersujud karena sebungkus doaku kembali dalam rintik berpelangi..
Terima Kasih Ya Rabb.. Terima Kasih sepi..
Kau bawa sebungkus arti doa untukku..



-kala doa menjadi nyata namun penuh bulir peluh syukur-

Rabu, 19 Oktober 2011

Tanya Kenapa?

wardonojakarimba.blogspot.com
Pernah gak merasa bahwa Allah SWT dengan cepat memberi jawaban dari doa-doa kita? atau bahkan jawabannya adalah dengan memberikan apa yang kita minta dengan cepat. Hari ini berdoa, besok terwujud.. Atau malah detik ini berdoa, detik kemudian dikabulkan.. Apa yang kamu rasakan? Senangkah? Wajar kalau senang dan haru apalagi sesuatu itu adalah sesuatu banget (Syahrini MODE ON) alias yang bener2 kita inginkan. Tapi... Gimana kalau sesuatu itu malah menimbulkan dilema? Bener dikabulin sama Allah, tapi untuk melakukan sesuatu yang kita inginkan itu malah menjadi dilema.. What must we do??

Kadang merasa bahwa seandainya sesuatu itu yang udah kita mohon bgt sama Allah itu, giliran dikabulkan malah diabaikan, apakah namanya "gak bersyukur" tuh? (bahasa gw brantakan bgt yaa..samar2 gimanaaaa gt hahaha). Tapi ketika "diambil", harus butuh pengorbanan. Hmmm..gimana yak?

Mungkin ini yang namanya ujian kali yaa? mungkin maksud Allah..
"Nih..dikasi yang kamu pengenin? tapi mau berkorban lebih gak buat dapatin?"
kurang lebih begitu yang aku pikirkan. Gt gak c?

Jadi yang harus dilakukan apa? mengambil buah manis dari doa itu dengan sedikit pengorbanan? ataukah mengabaikan buah dari doa yang telah sering kita panjatkan demi sedikit kenyamanan? 
Well, sejauh ini aku prefer yang pertama.. mengambil buah manis dengan sedikit pengorbanan.. Semoga ini jalannya.. amin. Bismillah...

Senin, 05 September 2011

Maaf

Minal Aidin Wal Faidzin...
Semoga kita kembali fitri, kembali suci dan kembali bersih dari noda hati, mata, tangan, kaki dan pikiran...

Ramadhan telah berlalu dan kini Syawal telah menjelang.. Smoga amal ibadah kita di bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT, diijabah doa-doa kita yang membumbung tinggi diangkasa dan dipertemukan di Ramadhan berikutnya. 
Essensi dari Maaf adalah timbulnya rasa ikhlas untuk saling melunturkan ego, menghapus kata salah dan mencoba membuka lembaran baru dan berusaha untuk menjaga dari noda pada lembaran itu. Tinta hitam sangat mungkin tertoreh lagi, tapi menjaganya agar tidak tertoreh itu yang butuh keikhlasan. Mantabkan hati bahwa manusia memang penuh khilaf tapi tak ada yang tak mungkin untuk memaafkan. Menghapus torehan yang terlanjur merasuk dipori2 lembaran memang sulit dihilangkan, meniadakan yang telah terlanjur luka memang sulit dienyahkan. Tapi sampai kapan luka dan noda itu mengakar? Sampai matikah? Sungguh merugi rasanya, mati masih membawa dendam, mati masih membawa luka. Maka maafkanlah. 

Oleh karenanya, ku umumkan dalam ruang hatiku.. Bahwa kumaafkan semuanyaaa.. Agar tidak menjadi borok yang bisa merusak ruang hatiku. Begitupun ragaku sendiri, tak henti rasanya memohon maaf atas segala khilafku, segala dosaku pada Allah dan manusia lainnya. 
Dan pada lembaran baru ini, semoga tak ada lagi torehan tinta hitam, tak ada lagi goresan luka hati. Semoga yang ada hanya torehan tinta emas dan warna warni indah dalam lembaran di ruang hatiku. Amin Yaa Rabbalalamin.

Selasa, 09 Agustus 2011

Mati adalah Pasti

Baru aja baca wall salah satu temen yang mengabarkan kalau salah seorang teman lain berpulang ke Rahmatullah karena penyakit jantungnya yang bocor.. Miris bgt dengernya. Perempuan, usianya masih muda, belum menikah. Tergerak hati ini ingin buka FB nya. Subhanallah banyak ucapan bela sungkawa dan doa-doa terakhir buatnya. Geser terus kebawah untuk mencari status terakhirnya, tyt sehari sebelum meninggal masih "nyetatus", masih bisa tertawa, dan status sebelumnya lagi berujar tentang sebuah optimisme masa depan.. tentang hari esok yang masih ingin dia gapai, tentang hari esok yang masih tanda tanya, bahkan ia pun bertanya seperti apa esok? Dan jawabnya sudah datang pula, yakni sebuah kematian. Kepulangan yang pasti teman. Pasti...

zeclee.blogspot.com
Mungkin jarang terpikir oleh kita, mungkin kah satu atau dua jam kedepan kita masih ada usia??
Masihkan bisa memeluk orang-orang terkasih, masih bisa tertawa menangis dan bercerita pada Sang Khalik??
Pasti jarang sekali terpikir, kalaupun terlintas di benak itu pun karena melihat orang lain sedang di uji atau berpulang ke Rahmatullah seperti teman yang tadi..


Kadang kalo lagi tidur aku membayangkan wajahku yang sedang tidur tapi terbungkus kafan, pucat, dan diam. Entah dimana nyawa saat jasad berbungkus kafan terbaring di dipan? Mungkin sibuk menyesali diri, mungkin sibuk ingin meminta kembali ke dunia dan byk berbuat amal. Walau sekeliling hadir kerabat dekat yang mendoakan tapi hanya amal kitalah penolong terakhir. Ya Allah Ya Rabb..
Kematian ini adalah pasti, tapi kenapa rasanya masih jauuuh hamba ini dari kata baik, dari hati yang tulus, dan amal-amal yang sholih??
Hamba tau kematian ini adalah pasti, tapi berat rasanya untuk tidak melalaikan kewajibanMu, meninggalkan sunnahMu, masih dengki dengan makhlukMu...
Andai dunia ini hanya malaikat yang ada, mungkin surga penuh..
Tapi paling tidak hati ini mencoba menjadi baik dan diri ini menjadi suci.. 

Ya Rabb...
Ingin berteriak dan berlari mendekatiMu. Bersandar dipangkuanMu dan bersujud mohon ampun dan minta tinggal di surgaMu. Izinkan Ya Rabb..


Astagfirullahaladzim.. Allahumaghfirlii...
Umur memang rahasia Illahi, gak ada yang bisa tahu apalagi minta korting..
Kita juga gak tau dengan cara apa dan bagaimana kita mati, semua rahasia Allah..
Sudah tercatat di tangan Allah. Hanya mampu berdoa matikan kami dalam keadaan Islam dan penuh rahmat.
Matikan kami dalam keadaan khusnul khotimah. Amin.


Jumat, 29 Juli 2011

Suara Hati Menyambut Ramadhan...

Yaa Allahu Yaa Robbi..
Banyak khilaf, banyak sengaja untuk melalaikan perintahMu..
Banyak sunahMu yang masih ku abaikan..
Banyak wajibMu yang masih hanya sekedar rutinitas..
Bahkan lalai ditunaikan..

Yaa Robbul Izzati...
AmpunMu luas, maafMu besar..
Ampuni hamba Ya Robb..
Jangkan tinggalkan hamba dalam nista
Jangkan acuhkan hamba dalam dosa

Yaa Rahman Yaa Rahim..
RamadhanMu hampir tiba...
Jadikanlah hamba dan keluarga hamba orang yang beruntung di Ramadhan ini..
Sehingga tak lalai untuk beribadah padaMu..
Dan senantiasa dihujani rahmat olehMu..

Yaa Allah..
Jadikanlah Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan pembuka
Pembuka jalan kebaikan untuk kami..
Pembuka rahmat dan hidayah untuk menjadi insan mulia dimataMu..
Pembuka jalan menuju rumah abadi di surga..

Amin.. Allahumma Amin...

Selasa, 28 Juni 2011

Ya Allah, aku ingin berubah.....

Berubah menjadi lebih baik itu kudu pake niat... Tapi, bukan hanya niat di mulut doang... Niat pake hati... 
Setelah niat selanjutnya adalah kerjakan dan jangan pernah ditunda...
Kalau sudah di kerjakan yang paling utama adalah konsistensi...
Ini yang butuh reminder tiap saat...

Berikut tips Konsisten dalam perubahan :

1. Pahami apa makna dan manfaat kita berubah?
    Jangan-jangan kita sendiri belum paham apa makna dan manfaatnya kita berubah, cari efek positifnya buat diri kita, orang sekitar kita dan yang paling penting untuk orang yang kita cintai. Setelah kita bener-bener paham InsyaAllah apa yang kita yakini untuk berubah akan menjadi pondasi utama utk kita berpijak pada langkah selanjutnya.

2. Gak cuma paham tapi resapilah.
    Resapi tiap moment perubahan kita, bagaimana kita yang dulu dan sekarang. Dan mulailah meng"enjoy"kan diri dengan perubahan itu.

3. Lakukan segera, jangan ditunda!
    Menunda melakukan perubahan adalah sebuah kemunduran. Menundanya adalah satu langkah menuju kesuraman masa lalu. Lakukan! Lakukan segera! Manfaatkan moment apapun untuk melakukan perubahan. Anggaplah kita sedang berkejaran dengan waktu pada sebuah arena lari marathon. Jangan sampai buang waktu untuk melewatkan kesempatan2 berubag itu.

4. Konsisten setelah berubah
   Aku rasa ini memang tahap paling sulit. Tapi, eit jangan anggap ini sebuah tembok besar yang akan menghalangi perubahan kamu. Banyak cara sederhana untuk membangun konsistensi, berikut rangkuman kecil dari saya :

a. Jangan sungkan-sungkan untuk beritahu org dekat kamu kalau niat kamu sungguh2 untuk berubah, karena orang tersayang kita pasti akan menjadi tameng paling depan untuk mengingatkanmu.

b. Pilih lingkungan dan aktivitas yang mendukung, misal kamu niat utk berbuat lebih byk dan berarti utk suami dan anak (curcol jeng... hehehe), maka yang dilakukan adalah kurangi menonton tv terlalu lama atau nimbrung di rumah tetangga gak jelas. Hehehe..

c.Tulis gede-gede motivasi kamu berubah di tembok kamar, di dapur, di wc, dan diii  mana mana.. Norak emang, tapi bagi sebagian org ini efektif lho... Selain dengan tulisan bisa pakai media elektronik, hehehe... alias nge reminder tiap saat di HP kamu, atau propict FB kamu ubah aja dengan kata2 motivasi perubahan, dan satu lagi wallpaper desktop laptop ubah gih dengan kata2 semangat perubahan itu. Norak?? gak juga ah... Orang lain gak bisa kasi kamu jaminan buat merubah hidupmu lebih baik. Ok?

d. Jauhkan barang-barang atau apapun yang bisa menghalangi perubahan kamu.

e. Mulai dari yang simple. 
    Perubahan yang langsung jegleg emang kadang bikin basi, alias sesaat. Cobalah untuk berubah secara bertahap karena itu akan membuat otak dan badan kamu tidak terlalu menolak akan perubahan yang kamu lakukan.

f. Dan yang bener-bener wajib dilakukan adalah berdoa dan mohon petunjuk pada ALLAH SWT. 


Last, semoga perubahan itu membawa kebaikan dan keberkahan. Keep Istiqomah yaaakkk...                                                                 



                                   -saat diri ingin berubah utk lbh baik melayani suami dan anak-

Selasa, 21 Juni 2011

Berdoa yang Spesifik ???

rentalmobiljogjakarta.com
Sepasang suami istri dan putra kecil nan unyu2nya bercakap-cakap diatas sepeda motor tercinta sepulang dari swalayan.

Si istri menyodorkan 4 kantong plastik besar berisi belanjaan bulanan pada suaminya sambil menggendong si kecil.

Istri    : "Cukup gak Pap, cantolan motornya..?"

Suami : -masih sibuk dengan kantong belanjaan yang menggunung di antara jog motor dan stang (mungkin dia bingung mau taruh dimana lagi kantong plastiknya), dan akhirnya menyerah-
              "gak muat nih Mam, yang ini dipegang aja yaa..."

Akhirnya satu kantong plastik di pegang si istri di belakang (yang tiga nyangsang diantara stang dan badan bulat si suami. Ribet amat dah ngeliatnya.. Berasa penuuuh gitu motornya. Dan akhirnya motor pun melaju perlahan.

Suami  : "Ya..Allah beri kami mobil ALPHARD" (khusyuk berdoa).

eh si istri nyahut,

Istri    : "Amiiin.. Tapi Ya Allah, terserah aja deh.. Yang penting mobil" (berdoa gak kalah khusyuk krn udah pingin bgt pny mobil)

tukangsinyal.wordpress.com
Suami : "Yaelaah Mam, kata Ustadz Yusuf Mansyur tuch berdoa yang SPE..SI..FIK.. (dengan mantab menyebut spesifik). Kalo Mami berdoa begitu yang penting mobil, kalo dikasi Allah Odong-Odong gimana????"

Istri    : -Glek- (membayangkan rupa Odong-Odong).

Pesan Moral : Berdoalah yang spesifik pada Allah..

Rabu, 15 Juni 2011

Gagal Nonton Konser #Petikan Cerita dari Buku The Gokiel Mom



Waktu masih zaman-zamannya ABG (cieh…ABG), aku gandrung banget ama yang namanya band asal Jogja, Jikustik.  Sebenernya sampe sekarang sih, tapi berhubung gaung mereka udah gak pernah kedengeran lagi aku termasuk manusia pencintanya yang bersedih loh. Hiks..hiks.. Gaya khas musik mereka yang aku seneng, melowh..melowh gemana getoh?? Hehehe.. Nah, tepatnya waktu aku kelas 1 SMU dulu aku denger mereka mau tampil di gelanggang deket kompleks rumahku. Waaahh, girang banget aku waktu itu. Tapi aku tak berdaya karma aku tergolong anak rumahan yang kuper, paling-paling kalo keluar rumah paling jauh cuma sampe depan pager. Lebay nih yang ini. Hehehe..Soalnya pasti di introgasi dulu dengan Ibu dan buntut-buntutnya aku metikin cabe di rumah alias gak jadi pergi dan membantu Ibu di rumah (anak baik).
id.wikipedia.org
“Dita.. mo ada konser Jikustik tau di Arfan besok malam jam delapan. Udah beli tiketnya belom kamu??” Rani,  temenku nanya heboh. Yang ada aku cuma manyun. Pasrah, karna pasti gak di bolehin. (derita loo). Aku gelengin kepala.

”Pasti aku gak di bolehin ma Ibu, Ran.”

”Ih, deket doang kok disini. Ntar ijinnya bareng aku deh. Aku temenin.”

”Ya deh, liat ntar. Ntar coba aku bujuk Ibu ku ya..”

            Setelah Ibu pulang aku langsung minta ijin, dan udah bisa ditebak. Gak boleh! Huaaa..merana, cuma bisa ngayal nonton mereka konser. Malangnya nasibku. Aku langsung ngacir ke rumah Rani yang cuma berjarak 100 meter dari rumahku. Menyusun rencana busuk, hahaha. Dasar anak kualat. Hehehe..

Dan malam penuh penantian pun datang. Aku pake pakean necis banget. (kaya mau diliat aja ama Jikustik). Sebelum pergi aku udah kong kalikong ama Si Mbak di rumah, pokoknya kalo ada denger orang bilang “Suit” dari luar (jelek amat ya kodenya), Si Mbak bukain aku pintu. Tarik napas panjang-panjang, bersiap melancarkan rencana durhaka itu. Bismillah. (Halah, mo bohong aja pake Bismillah. Ya, dengan harapan bohongnya di ridhoi Allah hehehe).

“Ngg.. Mamio.. Dita pergi ke rumah Rani dulu ya? Mau ngerjain tugas, ada tugas kelompok.” Kataku sambil bercucuran keringat. Ya maklumlah, anak baik ini tidak pernah berbohong. Piss!!

”Ya..”

Eh jawab iya doang si emak, biasanya panjang nih nanyanya. Syukur. Batinku, Allah pasti telah meridhoi langkahku. Hahaha.. (sotoy). Satu langkah keluar pintu, Brett!! Aku nginjak pup kucing. (Gyaa..pertanda buruk nih!). Tapi demi Jikustik, maju terus pantang cuci sandal. Hahaha..

Sampe di rumah Rani, kami langsung ngacir. Dan yang pasti dengan sok penguasanya kami tidak membeli tiket. Mengingat kami adalah bagian dari kompleks ini, jadi kami berniat menjadi penyusup. Hehehe.. Gak nyampe 10 menit kami tiba di luar arena.

”Naga-naganya udah mau mulai nih, Ran” kataku sok tau sambil mengendap-endap.

Kami udah survey gerbang-gerbang mana aja yang bisa kami susupi. Dengan bergaya ala mission impossible, di tengah gelapnya malam kami bergerak dengan penuh hati-hati. (kaya maling amatiran). Beberapa saat kemudian..

”Wah, gimana nih Ran ternyata semua pintu ditutup, ada yang jaga lagi. Huaaaa..gak jadi dong nonton konsernya..” kataku dengan muka pucat pasi.

Lagian, satpam mau di kibulin. Yang ada di bentak dikit nangis rame-rame deh, Rani yang berbadan sangat subur pun akhirnya keok. Kami manyun bareng sambil puter otak, gimana caranya ngeliat mereka tampil tanpa keluar uang sepeser pun. Hihihi..dasar gak modal! Akhirnya kami cuma duduk di tepian teras arena dari luar sambil jempol kaki goyang-goyang ikutin irama musik mereka dari dalam yang kenceng banget. Merana? Sudah pasti! Gini sih sama aja bohong, cuma ngeliat tembok gede. Tapi, ngomong-ngomong soal tembok gede itu aku sama Rani jadi liat-liatan dan ting ide gila muncul!! Hore!!!

Rencana dodol itu adalah kami menaiki bukit yang tinggi dan miringnya gak umum, dan gak ngerti apa maksud developernya buang tanah sampe tinggi-tinggi gitu dibelakang tembok gelanggang itu. (ya, mungkin di takdirkan untuk memuluskan rencana dodol ini. Hahaha.. lagi-lagi berharap Allah meridhoi). Dan berharap setelah sampe puncak kami dengan luluasanya nonton gratisan dari atas bukit-bukitan itu.

Hap! Hap! Aku yang gak pernah olah raga ngos-ngosan naikin bukit miring itu sambil pegangan rumput buat narik badan. Sambil berdoa semoga rumputnya gak copot dan menggulingkan aku kaya botol glinding sampe bawah bukit (pekerjaan sia-sia). Dan yang paling menakutkan adalah kalo Rani yang persis di depanku gelinding duluan. Bisa jadi tempe penyet aku sampe bawah. Gimana nggak, dia aja super subur bo badannya. Hehehe, piss Ran! Beberapa menit kemudian, Hup! Tarikan terakhir.. Hahhh, lega kami sampai di atas bukit dengan selamat. Berhasil.. Berhasil.. Hore.. Hore..

Tapi setelah kami nengok ke arah tembok, ternyata perkiraan kami salah. Tembok itu ternyata masih jauh sekitar dua meteran di atas kami. Huaaa.. dua anak dodol putus asa di atas bukit.

”Wah, padahal tinggal dikit lagi nih Ran! Ternyata malah gak nyampe, udah susah payah naik bukit malah gak kelihatan” aku menggerutu sebel. Dasar dodol!

”Hmm, kamu naikin pundakku aja trus aku gendong..” kata Rani.

Huaaa..aku terharu mendengar pengorbananmu untukku kawan. Plok..plok..plok.. aku tersenyum sambil memeluk erat sahabatku, adegan yang sangat mengharukan. Hiks..hiks..

”Gak papa nih? Tapi bentar.. bentar.. aku lepas sandalku dulu, tadi abis injek pup kucing.. hehehe..” kataku girang. Sambil berharap aku akan puas nonton di atas pundak Rani. (Bersenang-senang diatas penderitaan orang lain. Please, don’t try this at home ya..).

Dan Hiaatt! Aku manjat bak lutung kegirangan.

”Jangan kentut ya Dit!” kata Rani setengah mampet.

”Tenang aja..” kataku dari atas. Emang sih aku berbakat bikin pingsan orang karna H2S ku.. hihihi..

Setelah pada posisi yang nyaman (nyaman di aku, nyiksa di Rani. Bertahanlah sobat! Hehehe), aku berhasil menangkap pemandangan panggung gelanggang itu.

”Loh, kok yang keliatan belakang panggung nya Ran?? Wah, kita salah posisi nih ternyata ini belakang panggungnya. Geser dikit Ran. Ya..ya.. kanan..kanan.. terus.. terus.. kanan lagi. Dikit lagi Ran, ayo kanan lagi..” kataku gak punya perasaan dari atas. Gak tau deh gimana nasib dia aku bejek dari atas, soalnya posisi tanganku di kepala Rani, sambil sesekali gak sengaja jambak rambutnya karna takut jatuh, mengingat bukit ini miringnya gak umum.

”He eh.. he eh.. udah belom?? Udah paling kanan banget nih, dikit lagi kita bakal…”

Belum selesai Rani ngomong dan brukk..kami jatoh, untung gak gelinding ke bawah.
Nyut..nyut.. Nyut..nyut..

Kami cuma bisa mesam-mesem pandang-pandangan sambil nyengir sakit, satu pegangin kaki satu pegangin pinggang. Sakit ya?? Kasian deh lo..

”Maaf ya Ran..” kataku melas minta maaf.

”Ho oh..gak papa.. Tapi tadi udah sempet ngeliat dikit kan Dit??” kata Rani ngos-ngosan.

”Iya Ran, udah kok.. Gagangnya..” kataku ngos-ngosan juga sambil megangin pinggang dan bokong yang nyut-nyutan.

”Gagang??” tanya Rani bingung.

”Iya, ujung Gagang Bass nya Icha aja yang keliatan Ran.” jawabku lesu.

”Tapi gak papa kok Ran, ngeliat ujung gagang bass Icha aku juga udah seneng. Makasih ya Ran.” kataku kemudian. Kami tersenyum senang. Terharu..

Akhirnya kami turun dari bukit itu dengan meluncur pake bokong.. Cuhui.. Syur.. Brukk.. Sampe deh di bawah, cepet banget gak kaya pengorbanan pas mau naik tadi. Akhirnya  dua anak manusia yang berjuang di tengah malam pulang dengan celana kotor. Hehehe..

Peringatan bagi Anda-anda sekalian yang ingin nonton konser tapi gak ada uang, di mohon untuk tidak mengikuti jejak kami tadi. Ngutang lebih disarankan dalam hal ini. Hehehe.. Dan buat Rani, sepuluh jempol buat kamu, sayang.. Hehehe..

Dialog Hati

Si Baik : "Hey... kenapa mesti kecewa? senyum dunk..."

Si Buruk : "Jelas aku kecewa, mereka memperlakukanku buruk! Mereka tdk mengerti aku! Mereka tdk seperti yang aku harapkan..."

Si Baik : -tertawa-
douxjoey.blogspot.com
Si Buruk : "Untuk apa kamu tertawa? Apa yang lucu?"

Si Baik : "Aku tertawa karena kamu terlihat semakin buruk karena kamu selalu berpikir buruk"

Si Buruk : -diam memandangi cermin-

Si Baik : "Hey.. Berharap dari manusia lain memang hanya kecewa yang akan kamu dapat. Jangan pernah minta dimengerti kalau kamu belum bisa mengerti orang lain sepenuhnya. Jangan minta orang lain berprilaku baik kalau kamu belum bisa dengan tulus berprilaku baik pada orang lain. Mungkin yang lebih tepat adalah bukan saling memahami tapi pahamilah orang lain karena khawatir kita akan kecewa dengan cara orang lain memahami kita. Senyumlah Wahai Buruk, agar wajahmu tak terlalu buruk untuk di pandang..."


                                           Hanya Allah sebaik-baik tempat berharap...

Kamis, 09 Juni 2011

Innallaha ma'ashabirin

Wahai Maha Penentram Hati....
Tentramkanlah hatiku... Sabarkanlah jiwaku...
Padamkanlah amarahku... Tuluskanlah niatku...


Ya Rabbul Izzati..

Aku ingin berlari ke sebuah padang rumput nan luas, aku bisa berlari ke segala penjuru, aku bisa bebas menari, tertawa bahkan menangis sekalipun..

Biar angin yang menerbangkanku ke angkasa dan hempaskan cerita perihku jauh-jauh
Biar hujan yang menghapus jejak luka hati...

Agar nantinya aku bisa tertidur pulas di awan damaiku..
Tanpa secuil amarah pun, tanpa serobek dendam pun..
Aku titip rindu untuk orang-orang sabar di bumi..

Dan saat ku terbangun, aku bagai peri di angkasa yang menebarkan kebaikan,
menabur cinta dan kasih...
Dan saat turun ke bumi, hanya senyuman yang mampu kubalas pada tiap sorot mata kaku, ceracau ngilu, dan kepalan tangan penuh benci...

Yang pada akhirnya hanya satu yang mampu kuucap,
"Sungguh Allah lah sebaik-baiknya tempat kembali"



                                                            Meja Kerja, 9 Juni 2011
                                                            -saat hati dirundung rindu pada SABAR-

Selasa, 07 Juni 2011

Jagoan Pertama

DIA lahir kurang lebih 19 bulan lalu, putih, mungil, rambutnya juga hitam lebat. Aku sempat khawatir ketika pertama dia lahir hanya diam, namun setelah beberapa kali ditundukkan akhirnya dia merespon dengan tangisan halusnya, yaa tidak keras seperti ada yang menahannya. Beberapa saat kemudian, dia hadir disampingku dengan balutan kain berwarna hijau muda. Dia putra pertamaku.  Takjub sudah pasti. Setelah bersih, adzan pertama yang dia dengar dikumandangkan di telinganya oleh suamiku. Katanya, suamiku hampir menitikan airmata saat mengadzankannya. Haru, begitu katanya.

Beberapa hari kemudian, Alhamdulillah kami punya cukup rezeki untuk mengaqiqahkan dia. Dua kambing, yaa karena dia laki-laki. Acara aqiqah pun tiba, dengan niat tulus kami beri dia nama MUHAMMAD FAIQ MUSYAFFA berharap nama itu adalah sebuah do’a untuknya. Semoga engkau menjadi pribadi yang unggul dalam memperoleh syafaat Nabi Muhammad SAW ya Nak. Amiin.

Banyak doa, banyak kisah, banyak tawa dan banyak tangis setelah kehadirannya. Tapi percayalah bahwa itu adalah episode kehidupan yang memang harus dilalui. Aku kini bukan seperti aku 5 atau 10 tahun lalu. Aku sekarang adalah Bunda, gelar mulia bagiku. Karena dengan itu amanahku meningkat. Aku merasa seperti sedang berdiri pada bukit yang lebih tinggi, karena di bawahnya ada ladang kecil yang harus aku jaga.

Sungguh bukan niatku menyakitimu jika kau menangis sayang. Tapi karena satu kata, SAYANG. Karena aku sayang kamu… []

..Bismillah..

Niatku membuat blog ini adalah sebagai sarana penyejuk hatiku, hatimu dan hati kita..
Banyak kata yang bisa di rangkai ketika kita membuka mata pagi hari sampai berjumpa dengan malam lagi..

Merasa seperti punya ruang sendiri...
Mau jumpalitan kek, mau ngoceh-ngoceh, mau menasehati diri sendiri, aku rasa disini ruanganku..

Huaaaaa....
Semoga bisa menjadi sarana perubahan yang baik..

Finally...
SELAMAT MENGISI RUANG HATI....

I'm fine

 You'll be fine.. You'll be fine.. You'll be fine.. it's time to go.. you don't need to excused or say good bye..