Selasa, 03 Juli 2012

Hari Perdana Bubur Bayi OMEGA (sekarang berganti mjd BEBIFOODS)

Bismillahirrahmanirrahim...

Yaa Rahman Yaa Rahiim Yaa Razzaq.. Hari ini kami memulai usaha kami dengan Bismillah dari niat tulus ikhlas dan dengan usaha kami yang halal, maka hamba mohon berkahilah usaha kami, mudahkanlah dikala sulit, dan lancarkanlah segalanya Yaa Allah..
Doaku pagi ini adalah tentang kemudahan usaha dan rezeki. :)

Aku di Grobak Buburku
















Hai Bloggers..
Kami baru memulai bisnis mulia kami, yakni bisnis untuk menyehatkan generasi penerus kita dengan makanan yang toyyib, halal dan juga sehat. Perkenalkan, BUBUR BAYI OMEGA telah hadir ditengah-tengah kita. Bubur yang diolah dengan cara yang bersih, aman serta sehat, karena bahannya yang berasal dari tanaman organik serta berasnya pun beras organik yang tidak menggunakan pestisida, pastinya aman untuk bayi dan balita. Menu yang variatif di tiap harinya membuat selera makan bayi dan balita pun menjadi semakin baik, kandungan gizi serta nutrisi yang memang sesuai dengan kebutuhan bayi.

Tidak hanya bubur bayi yang kami jual, kami pun menyediakan puding nan lezat untuk bayi dan balita. Dengan variasi pilihan rasa tentunya, bayi dan balita semakin senang. Ada Mangga, Sttawberry, Kacang Hijau dan Coklat. Mungkin untuk yang satu ini, orang dewasa pun tertarik buat icip icip. Hehehe. Ada juga jus jambu merah yang segar untuk diminum di pagi hari. 

Semua harga pastinya terjangkau. Untuk bubur bayi kami menjual dengan harga Rp. 3.000,-/ porsi. Untuk puding juga Rp. 3.000,-/cup dan jus jambu Rp. 2.500.-/cup. Murah kan? Untuk kesehatan bayi dan balita pastinya harga segitu gak rugi dooong.. :)

Bwt temands temands yang tertarik untuk menjadi mitra, kami terima dengan hangat. :)
Just inbox our FB : Duhita Aninditayasha, Edo Segara.

Well, insyaAllah semua usaha yang mulai dengan cara yang halal dan semangat yang pantang menyerah serta ikhtiar yang kuat akan "dibantu" oleh Allah SWT. Amiin yaa Rabbalalamin.

Rabu, 28 Maret 2012

Hati-hati, Film Kartun Tidak Mendidik!


The Owl
Oleh: Duhita Aninditayasha*

KARTUN sesungguhnya dihadirkan oleh pihak televisi untuk menghibur anak-anak, selain kepentingan iklan tentunya. Alih-alih ingin menghibur, justru film-film kartun ini sangat merusak perkembangan anak. Tidak semua film kartun yang ditayangkan di televisi mendidik. Banyak kartun yang isinya tidak tepat bagi anak-anak. Belum lagi waktu tayang yang tidak pas, sehingga anak-anak kadang malas untuk berangkat ke sekolah karena asyik menonton film kartun
 
The Owl misalnya, sekilas film ini sangat lucu dan menarik. Namun, jika kita perhatikan dengan seksama, film yang tayang di salah satu stasiun TV swasta ini syarat dengan kekerasan. Di akhir cerita film, pasti tokoh burung hantu ini hancur. Saya pun dengan terpaksa melarang anak saya menonton film ini.

Film Tom and Jerry, kartun dengan tokoh kucing dan tikus ini juga kerap mempertontonkan kekerasan. Film ini seringkali memperlihatkan ucapan dan perilaku kasar. “Kalau enggak suka, kemplang. Enggak suka, bakar!”, ini jelas sangat tidak baik buat psikologis anak-anak.

Film Sinchan, kartun yang tayang di salah satu stasiun TV di grup yang sama adalah tokoh anak yang usil dan sangat nakal. Jika keusilan dan kenakalan Sinchan ini ditiru oleh anak-anak, dampaknya sangat berbahaya buat mereka. Film ini sebenarnya sudah lama tidak tayang, namun oleh pihak stasiun tersebut nampaknya diputar kembali. 

Teletubbies
Film lainnya adalah Teletubbies. Sesungguhnya film ini bisa membawa anak pada kekacauan dalam memahami gender. Ini disebabkan oleh tidak adanya kejelasan gender tiap karakter dalam film tersebut. “Tinky Winky, yang seolah-olah karakternya laki-laki, kemana-mana selalu membawa tas perempuan. Begitu juga karakter Dipsy, Laa Laa, dan Po, jenis kelaminnya tidak jelas”.

Di luar masalah konten tayangan kartun, sebenarnya kebiasaan anak-anak menonton televisi juga bisa berpengaruh buruk bagi perkembangannya. Pada anak di bawah umur 2 tahun, biasanya akan lebih tertarik pada dunia dua dimensi, yakni video dan audio.

Bayangkan bahayanya anak-anak yang sedang dalam tahap pertumbuhan yang membutuhkan pengenalan dunia lima dimensi, tapi dipaksa hanya melihat dua dimensi. Ini akan membuat anak kehilangan minat untuk mengasah kemampuan motoriknya, seperti mengecap, membaui, serta kemampuan lainnya. Dampak lanjutannya adalah anak bisa saja tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Bahkan bisa saja perilakunya antisosial karena disibukkan dengan menonton televisi. 
 
Meski banyak protes dari kalangan orangtua, nampaknya pihak-pihak terkait yang dikritik masih menutup mata terhadap realitas ini. Dari contoh konten-konten film kartun yang saya bahas di atas, mestinya pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sadar dan segera membuat tindakan. Dan tindak lanjutnya adalah melarang semua kartun-kartun di atas untuk tayang di televisi. 
 
Tetapi sembari menunggu tindak lanjut pihak-pihak yang berwenang ini bekerja, ada baiknya kita sebagai orang tua mengawasi dan mendampingi anak-anak kita ketika menonton televisi. Semoga tulisan singkat ini bisa menyelamatkan generasi kita selanjutnya untuk menjadi lebih baik, khususnya warga DIY. []

*) Karyawati & Pemerhati Anak

Kamis, 12 Januari 2012

Menjadi Terkenal di Langit?

Pengen berbagi artikel yang mengagumkan.. Membuat diri sejenak berpikir tentang arti hidup dan merenung bahwa menjadi orang "terpandang" dibumi tidaklah lebih baik ketimbang menjadi orang "terpandang" dilangit. Subhanallah.. Semoga bisa mengambil ibroh.. Simak kisah berikut..
http://id.wikipedia.org/wiki/Uwais_al-Qarny